Green Sickness

Edhy Aruman

Pada abad ke-18, seorang dokter asal Skotlandia bernama William Buchan menulis sebuah buku yang menjadi panduan kesehatan rumah tangga bagi ribuan keluarga di Inggris dan sekitarnya.

Karyanya yang berjudul Domestic Medicine (1769) bukan sekadar panduan medis; ia adalah cermin dari kekhawatiran masyarakat terhadap kesehatan—terutama kesehatan perempuan.

Salah satu topik yang menarik dalam buku ini adalah chlorosis, atau yang dikenal sebagai “green-sickness.” Penyakit ini banyak menyerang perempuan muda dan dianggap sebagai akibat dari stagnasi dalam tubuh—sumbatan pada pembuluh darah yang sering dikaitkan dengan rahim.

Namun lebih dari sekadar kelainan fisik, Buchan menyoroti gaya hidup sebagai akar permasalahannya. Ia percaya bahwa pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, serta ketidakmampuan menjaga keceriaan jiwa merupakan penyebab utama munculnya penyakit ini (Buchan, 1769).

Menariknya, Buchan tidak hanya menyalahkan kondisi biologis, tapi juga kebiasaan sosial. Ia menulis dengan nada kritis bahwa perempuan terlalu sering mengonsumsi makanan tidak sehat dan sembarangan—segala macam makanan aneh yang “merusak darah dan cairan tubuh mereka.”

Baginya, penyakit ini bukan sekadar takdir tubuh, tapi juga hasil dari pilihan-pilihan yang bisa diubah.

Namun di balik kritiknya, tersirat juga sebuah harapan. Buchan melihat bahwa perhatian perempuan terhadap kecantikan bisa menjadi kekuatan. Ia menyatakan bahwa keinginan untuk tampil menarik bisa menjadi motivasi alami untuk menjaga kesehatan.

Dalam pandangannya, kecantikan bukan hanya urusan estetika, tetapi cerminan dari kondisi tubuh yang sehat—hasil dari udara segar, makanan bergizi, suasana hati yang cerah, dan olahraga teratur.

Pandangan Buchan mencerminkan zamannya, di mana pemahaman tentang kesehatan masih sangat dipengaruhi oleh teori humoral klasik dan pandangan patriarkal. Tapi ia juga membuka pintu bagi kita untuk melihat bahwa kesehatan adalah soal keseimbangan: antara tubuh dan jiwa, antara kebiasaan dan kebutuhan, antara kecantikan luar dan kesejahteraan dalam.

Hari ini, chlorosis mungkin sudah jarang kita dengar, tapi pesan Buchan tetap relevan. Bahwa kesehatan perempuan, dan manusia secara umum, membutuhkan perhatian yang menyeluruh—dari apa yang kita makan hingga bagaimana kita merasa. Dan mungkin, sebagaimana ia tulis dengan semangat masa Pencerahan, jalan menuju kesehatan itu dimulai dari rumah.

RUJUKAN:
Buchan, W. (1769). Domestic medicine: Or, a treatise on the prevention and cure of diseases by regimen and simple medicines. Edinburgh: Printed for the author.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *